(Tulungagung) Sebagai perguruan tinggi yang berlabel Islam, mahasiswa IAIN Tulungagung pun selayaknya memiliki pengetahuan dan kemampuan keagamaan yang baik. Maka dari itu, Kamis, 27 Mei 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Tulungagung menyelenggarakan sosialisasi pelatihan praktek keagamaan. Yang mana materi sosialisasi dan pelatihan tersebut adalah Problema Haid dan Merawat Jenazah.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 13.00 di lantai 4 gedung Pascasarjana tersebut menghadirkan Arifah Millati Agustina, M.H.I sebagai pemateri problematika haid dan M. Taslimurrofiq, M.Pd.I sebagai pemateri Merawat Jenazah.
Di antara ikhtisar penting yang secara eksplisit perlu diperhatikan, dipahami secara betul dan direnungi secara seksama dari pemaparan materi Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) pada Rabu (27/5) malam. Diskusi yang diselenggarakan oleh Institut Transvaluasi ini membedah disertasi beliau yang berjudul “Teologi Kaum Tertindas” dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan civitas academica IAIN Tulungagung.
Pertama yang perlu dipahami oleh umat muslim secara betul, ialah bahwa sesungguhnya ajaran yang terdapat dalam agama Islam yang diserukan oleh Nabi Muhammad SAWbukan sekadar membawa misi tauhid yang bersifat vertikal, melainkan juga memiliki suatu misi pembebasan, yakni pembebasan dari tradisi penindasan (diskriminasi dan alienasi) yang telah lama menghegemoni dalam kultur budaya masyarakat Arab pada zaman tersebut.
Apabila kita meninjau kembali periodesasi sejarah perkembangan agama Islamketika di Mekkah dan menanyakan mengapa agama Islamsulit berkembang pada saat di sana. Maka sebuah jawaban yang sekiranya mampu memberikan alasan yang tepat, yakni karena dalam ajaran agama Islam pada saat itu memiliki misi pembebasan. Pembebasan yang mengisyaratkan akan kepedulian sosial, egalitarianisme (bagi budak, kaum wanita, dan anak-anak), serta distribusi harta (dengan konsep infak, shadaqah, zakat dan sebagainya) yang memang sulit diterima oleh para pemimpin kabilah Mekkah.