(Tulungagung) Kepada media, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar beberapa waktu yang lalu mengatakan, ada beberapa alasan mengapa Indonesia saat ini masuk dalam kategori darurat narkoba. Salah satunya adalah karena jumlah pengguna yang narkoba saat ini sudah mencapai 4 juta orang lebih.
Tak hanya di kawasan perkotaan, melainkan narkoba pun sudah mulai mewabah di kota-kota kecil dan pinggiran seperti Kabupaten Tulungagung. Bahkan ada catatan kelam bagi Kabupaten Tulungagung tentan narkoba, yakni pada 2009 yang lalu ternyata ditemukan pabrik sabu-sabu di kawasan Kecamatan Kota Tulungagung.
Maka dari itu seiring juga dengan seruan darurat narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) maka Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung menggelar workshop Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dengan mengundang beberapa stakeholder termasuk IAIN Tulungagung sebagai narasumber. Dalam acara yang digelar pada Senin hingga Selasa, 14 - 15 September di Bharata Convention Hall tersebut hadir juga narasumber dari Polres Tulungagung, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) serta dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Tulungagung.
(Tulungagung) Pemunculan istilah Islam Nusantara yang diklaim sebagai ciri khas Islam di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan bertolak belakang dengan 'Islam Arab' telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Islam di Indonesia. Walaupun dianggap bukan istilah baru, Islam Nusantara menyedot perhatian ketika diangkat sebagai tema besar Muktamar NU ke-33 di Jombang beberapa waktu yang lalu.
Sebagai bentuk kepedulian atas pro dan kontra tersebut, Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Tulungagung memandang perlu untuk membedah apa yang sebenarnya menjadi substansi Islam Nusantara itu. Dalam rangka membedah “Islam Nusantara” ini, Senin, 14 September 2015, FUAD IAIN Tulungagung menyelenggarakan menyelenggarakan Studium General dengan tema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Islam Berkemajuan” dengan menghadirkan narasumber Prof. Muhamad Ali, Ph.D., Associate Professor University of California.