Artikel
|
Artikel
|
Tulungagung – Sabtu pagi (22/10) sejak pukul 07.30 kampus IAIN Tulungagung tampak dipadati kurang lebih 10 ribu santri dan mahasiswa. Ya, mereka sedang mengikuti Apel Peringatan Hari Santri 22 Oktober yang pada tahun lalu telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Hadir dalam upacara tersebut Wakil Bupati Tulungagung, Drs. H. Maryoto Bhirowo, MM beserta beberapa pejabat di Pemkab Tulungagung, perwakilan dari Polres Tulungagung, Kodim 0807, serta beberapa pejabat penting yang ada di Tulungagung.
Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku perwakilan tuan rumah penyelenggaraan apel dalam sambutannya menyampaikan, bahwa santri tidaklah hanya yang ada di pondok pesantren. Menurut Rektor mahasiswa yang ada di IAIN Tulungagung pun juga santri, karena mereka tidak semata menuntut ilmu pengetahuan umum semata, namun juga pengetahuan agama.
“Ada 12.000 mahasiswa di IAIN Tulungagung ini, dan kami berupaya supaya mereka juga bisa baca kitab kuning sebagaimana santri-santri yang ada di pondok pesantren,”, ungkap Rektor.
Tulungagung - Jum’at, 9 September 2016 adalah hari yang tidak biasa bagi LP2M khususnya dan IAIN Tulungagung pada umumnya, sebab kedatangan tamu; seorang peneliti kawakan dan filsuf muda prolific dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, Ph.D. Kehadirannya kali ini adalah untuk memenuhi undangan bedah buku terbarunya, Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan Agama dalam Lintas Sejarah Manusia. Perhelatan bedah buku kali ini dilaksanakan di Aula Rektorat lantai 3 dengan pembanding Prof. Dr. H. Imam Fuadi, M.Ag dan Dr. Ngainun Naim, M.H.I.
Acara dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dengan antusiasme peserta yang luar biasa. Tak kurang dari 150 peserta memenuhi seluruh isi ruangan yang terdiri dari unsur dosen, mahasiswa dan tamu undangan: ormas, ormek, dll. Pertama-tama acara dibuka oleh perwakilan dari LP2M, kemudian langsung dilanjut dengan pemaparan dari penulis buku.