Artikel
|
Artikel
|
Tulungagung - Madrasah Diniyah dinilai penting untuk mempersiapkan generasi muda yang mampu berislam dan berbudaya. Pelaksanaan Program Madin di IAIN Tulungagung dapat menjadi model pelaksanaan yang dapat diimplementasikan secara nasional.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang, KH Marzuki Mustamar, pada gelaran Haflah Akhirus Sanah Kubro Program Madrasah Diniyah (Madin) tahun 2019/2020 Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri Tulungagung pada Rabu (23/12/2020).
Diceritakan oleh KH Marzuki Mustamar di awal ceramahnya bahwa dulu input mahasiswa IAIN masih dari pondok. Jadi hampir bisa dipastikan semua bisa mengaji sehingga belum perlu ada BTQ dan Madin. Sekarang setelah IAIN apalagi UIN membuka jurusan umum, dan input mahasiswa dari berbagai sekolah umum, maka perlu ada BTQ dan Madin.
Tulungagung – Dalam rangka mengikuti kebijakan pemerintah dalam upaya penyederhanaan birokrasi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung melantik pejabat fungsional hasil penyetaraan pada Selasa (22/12/2020) di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem.
Pelantikan pejabat fungsional ini dilakukan langsung oleh Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin dan digelar secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan). Pelantikan secara luring dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Selain melantik 10 pejabat fungsional hasil penyetaraan, Rektor juga melantik beberapa pejabat fungsional dosen baik itu yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun yang berstatus Dosen Tetap Bukan PNS.