Artikel
|
Artikel
|
Tulungagung-Kampanye tentang menulis yang seringkali digalakkan oleh IAIN Tulungagung tak sia-sia, pasalnya selain berhasil mendapatkan juara menulis Esai, menyusulah Musabaqoh Menulis isi Kandungan Al-Qur’an berhasil diraih oleh kontingen dari IAIN Tulungagung dalam IPPBMM VI di IAIN Tulungagung. Lomba yang dilaksanakan pada tanggal 3-4 Mei ini di hari pertama mulai pada pukul 13.00 - 18.00 WIB diikuti peserta sebanyak 14 orang dan berlangsung di Laboraturium Komputer gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Salamah selaku panitia lomba Musabaqoh Menulis isi kandungan Al-Qur’an menyatakan bahwa dari peserta tak banyak yang mengalami kendala. “Dalam pelaksanaannya tidak begitu ada kendala. Tetapi ada satu peserta yang mengalami kendala yakni saat menulis huruf arab dikomputer hanya muncul kotak-kotak. Lomba semacam ini seharusnya harus terus diadakan.” katanya.
Setelah mengerjakan selama 5 jam, para peserta langsung menerima hasil pengumuman 5 besar peserta yang lolos ke babak final. Hari kedua perlombaan dimulai pukul 10.00 WIB dengan diikuti oleh 5 peserta terpilih. Para peserta tersebut adalah Agus Suaidi Hasan dari kontingen UIN Malang, Abdul Aziz dari kontingen IAIN Surakarta, MK Ridwan dari kontingen IAIN Salatiga, Setiamin dari kontingen IAIN Tulungagung, dan yang terahir adalah Ahmad Irsyad al Faruq dari kontingen IAIN Cirebon.
Di babak final, peserta mempresentrasikan hasil tulisan yang mereka tulis pada hari pertama di depan para juri. Dalam penilaiannya, juri memiliki dua kategori penilaian yakni dari segi karya tulisnya dan bagaimana para peserta mempresentasikan.
Masih menurut Salamah, lomba semacam ini harus terus dilaksanakan di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, karena hal ini dapat menunjang kemampuan mahasiswa dalam bidang menulis dari prespektif al-Quran, “Lomba ini bagus, untuk pembinaan generasi qur’ani. Ini satu sisi melatih mahasiswa didunia tulis menulis karya ilmiah, lalu langsung berinteraksi dengan al-quran. Peserta minimal memiliki dua keahlian, yaitu tulis menulis dan keahlian akses dengan al-qur’an hadits. Jika bisa menggabungkan ini akan jadi batu loncatan melatih mereka menjadi mufasir atau peneliti tentang keislaman berdasarkan perspektif al-qur’an.” ujarnya.
Setelah memalui berbagai proses penilaian, juri akhirnya menetapkan tiga pemenang pada malam penutupan Rabu malam (4/5). Pemenang pertama berasal dari IAIN Tulunggagung, Setyamin mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir semester 4, Setyamin merasa senang telah menjadi pemenang pada lomba kali ini meski sempat mengalami kendala, “Tema yang diambil adalah Islam dan kebudayaan. Lombanya adalah menulis artikel dengan prespektif Al-Qur’an. Sepertinya teman-teman ada yang kesulitan dalam menetukan tema, saya sendiri sempat mengalami kesulitan, tapi saya senang menjadi juara pertama.” Ujarnya dengan wajah berseri, (kpiteam)