Jumat, 20 Februari 2015 09:26
Print

(Tulungagung) Dipungkiri atau tidak, bahwa setiap alumni perguruan tinggi mayoritas berharap setelah lulus bisa mendapatkan tempat kerja yang layak terutama instansi pemerintah dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil. Namun demikian, peluang untuk bekerja sebagaimana yang diharapkan ternyata tak sebanding dengan jumlah angkatan kerja untuk alumni perguruan tinggi manapun. Itulah sebabnya IAIN Tulungagung ingin memberikan sebuah bekal kewirausahaan dengan dengan pelatihan keterampilan bagi mahasiswa yang ada di IAIN Tulungagung.

Pelatihan yang dimulai sejak tanggal 9 Pebruari 2015 tersebut dilakukan dengan metode pelatihan tutorial, andragogi dan resitasi. Dalam pelatihan yang diikui oleh 36 mahasiswa IAIN Tulungagung tersebut materi pelatihan terdiri atas beberapa bidang yakni pertanian, perikanan dan kerajinan. Adapun dalam pelaksanaannya peserta lebih banyak diberikan praktek daripada teori, yang mana diharapkan peserta pelatihan bisa lebih cepat menyerap dan menguasai dan siap untuk mempraktekkannya kapan pun.

Menurut ungkapan dari beberapa peserta, dalam minggu pertama, mereka merasa sulit untuk beradaptasi, karena ruang pembelajarannya di rumah penduduk, bukan di dalam kelas sebagaimana waktu melaksanakan kegiatan perkuliahan sehari-hari di sekolah maupun ketika di kampus. Adapun hal tersebut juga disebabkan karena pemateri bukan dari kalangan praktisi maupun akademisi, sehingga mereka menyampaikan materi kepada peserta dengan cara mereka sendiri sebagai pelaku usaha yang mereka latihkan, termasuk sedikit mengenai pembuatan batu akik Pirus Lazuli yang menjadi batu akik kas Tulungagung.

Akan tetapi karena ketelatenan para pemateri, selain karena lebih banyak praktek, maka sedikit banyak membantu bagaimana mahasiswa bisa menyerap materi dan langsung bisa menunjukkan hasil pekerjaannya.

Setelah lebih dari tiga minggu para mahasiswa tersebut mengikuti pelatihan kewirausahaan tersebut, sesuai rencana maka pada tanggal 9 Pebruari, Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftuhin M.Ag., menutup acara pelatihan tersebut.

Dalam sambutannya, Dr. Maftuhin, M.Ag., mewakili segenap sivitas akademika menyampaikan terimakasih kepada seluruh pemateri yang telah memandu mahasiswa, karena memandu mahasiswa butuh ketelatenan tersendiri, mereka masuk dalam ruang praksis yang selama di perkuliahan tidak dijumpai, wajar bila menemukan kekurangpuasan. Analisis kreatif dengan beragam metodenya disamping bisa untuk membaca sesuatu yang bersifat tekstual, ia bisa juga dimanfaatkan untuk melihat alam.

“Saya harapkan mahasiswa betul-betul nantinya bisa memanfaatkan keterampilan yang di dapat dari pelatihan tersebut, karena bila dilihat dari potensi untuk mengembangkan usaha sebagaimana yang ada dalam pelatihan, sumber daya yang dimiliki negeri ini cukup besar, dan layak untuk dimanfaatkan, tanpa harus mengesampingkan kelestariannya”, ujar pria asal Pekalongan itu dalam sambutannya.

Rektor juga mengaku salut pada para mahasiswa yang ternyata sudah berhasil membuat produk yang dilatihkan. Produk-produk berupa pupuk organik, batu akik dan sebagainya yang dihasilkan oleh mahasiswa IAIN Tulungagung dalam praktek saat pelatihan sudah layak untuk dipasarkan meski mungkin masih ada beberapa hal yang harus disempurnakan lagi.

Sementara itu, Nur Wahid sebagai koordinator pelatih menyampaikan terimakasih karena telah diberi kepercayaan untuk mengelola acara, diiringi harapan, setelah acara pelatihan selesai, silaturrahim tetap terjaga sebagai tindak lanjut dan pematangan materi yang telah didapat. Dan semoga pada tahun depan terdapat acara lanjutan. Hal ini disemangati oleh betapa banyaknya garapan yang masih belum ditangani secara maksimal, butuh keseriusan dalam menekuninya agar potensi alam dan potensi kemampuan sdm dapat berpadu padan.

“Meskipun mungkin masih ada banyak kekurangan, akan tetapi dengan bekal pelatihan tersebut, diharapkan mahasiswa terus mengasah sendiri kemampuannya supaya bisa bermanfaat bila nantinya kembali  ke daerah masing-masing yang mungkin memiliki beraga potensi alam yang layak untuk dikembangkan”, pungkas Nur Wahid sebelum mengakhiri sambutannya.