Tulungagung - Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, Faisal Ali Hasyim memberikan pembinaan bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) pada Rabu (08/11/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem.
Hadir dalam pembinaan tersebut seluruh pejabat akademik, struktural, dosen, tenaga pendidikan, dan segenap pengurus beserta anggota Dharma Wanita Persatuan UIN SATU Tulungagung.
Selain ASN dari internal UIN SATU Tulungagung, hadir juga dalam pertemuan ini Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tulungagung, Kasubbag TU, Kepala Seksi, Kepala MAN, Kepala MTsn, Kepala MIN, Ketua Komite Madrasah, dan Kepala KUA Kabupaten Tulungagung.
Rektor UIN SATU Tulungagung, Abd. Aziz menyampaikan sambutan selamat datang. Disampaikan bahwa dalam 20 hari ini, UIN SATU mendapatkan berkah yang luar biasa. Sejak pelantikan Rektor masa jabatan 2023-2027 pada 19 Oktober yang lalu, UIN SATU sudah dikunjungi oleh Dirjend Pendis, dan hari ini dikunjungi oleh Irjen.
“UIN SATU ini mendapatkan berkah. Ini menandakan bahwa UIN SATU menjadi perhatian, menjadi sesuatu bagi Kementerian Agama, aset Kementerian Agama,” ucap Abd. Aziz.
Rektor menjelaskan, hari ini di UIN SATU Tulungagung belum ada pejabat akademik yang definitif selain Rektor. Dalam waktu dekat akan segera disusun dan dilantuk struktur pejabat akademik di lingkungan UIN SATU Tulungagung.
Bagi sivitas akademika UIN SATU yang melamar jabatan akademik, syaratnya sederhana. Yakni bersedia memasang foto keluarga di kantornya masing-masing. Menurutnya, hal ini adalah salah satu tindakan untuk menghalau beberapa macam hal, di antaranya menghindari dari selingkuh, dan menghindari dari korupsi.
“Jadi kalau sudah diawasi oleh anak istri, walaupun hanya lewat gambar, mudah-mudahan, perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip agama bisa dihindarkan,” terangnya.
Rektor melanjutkan sambutan dengan menjelaskan prinsip partnership dalam tata kelola kelembagaan. Dikatakan bahwa di UIN SATU Tulungagung, kita mengedepankan kerjasama dan kemitraan dengan satker Kementerian Agama lainnya. Kebijakan ini meneruskan kebijakan sebelumnya.
Ketika ada satker Kementerian Agama mau mengadakan kegiatan di UIN SATU, selalu kita bantu.
“Pada kegiatan hari ini, UIN SATU juga mengundang jajaran dari lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Tulungagung, mulai dari Kepala Kantor, Kepala Seksi, Kepala Madrasah, Ketua Komite Madrasah, hingga Kepala KUA,” jelasnya.
Di akhir sambutan, Rektor menyampaikan ucapan terima kasih kepada Irjend dan Ibu atas kehadirannya di UIN SATU Tulungagung. Juga ucapan terima kasih kepada jajaran tim pendamping dari Itjend. Kunjungan Irjend ini juga merupakan bagian dari penetapan UIN SATU sebagai salah satu Pilot Project dari program Penguatan Kapabilitas SPI oleh Itjend.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Irjend, UIN SATU menjadi semakin tertata, semakin kuat, baik dari segi aturan maupun segi akademik,” harap Prof. Abd. Aziz.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kemenag RI, Faisal Ali Hasyim mengawali pemaparannya dengan mengucap syukur, karena akhirnya bisa berkunjung ke Tulungagung. Kunjungan ini sudah lama dijadwalkan, namun baru hari ini bisa terealisasikan.
“Alhamdulillah ini berkah bagi saya, saya bisa hadir di Tulungagung. Karena saya mendengar, UIN SATU adalah salah satu PTKIN yang komitmennya pada tata kelola kelembagaannya bagus sekali,” terangnya.
Irjend mengingatkan apa yang disampaikan oleh Menteri Agama RI. Yaitu sebagai instansi yang menyandang nama “agama”, maka ASN kementerian agama harus menjadi teladan dalam pelayanan yang bebas korupsi. Perilaku nilai-nilai agama harus menjadi panduan tujuan hidup kita.
Irjend mengelaborasi visi dan misi Kementerian Agama. Visi kita adalah menjadi Kementerian agama yang profesional. Profesional artinya apa yang kita kerjakan berlandaskan nilai-nilai pengatahuan. Selain profesional, juga menjadi Kementerian Agama yang terpercaya. Terpercaya di sini maknanya bahwa masyarakat tak pernah pada apapun yang kita kerjakan.
Salah satu misi Kementerian Agama adalah “Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)”. Jadi pemerintahan yang baik ini menjadi salah satu misi kita. Inilah yang kami lakukan di Itjend untuk mengawal agar governance ini berjalan seperti yang kita harapkan.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Irjend merangkan paradigma baru pengawasan. Ada 6 kunci keberhasilan pembangunan tata kelola untuk bisa mencapai good governance. 6 kunci tersebut adalah: komitmen tujuan yang sama; bangun komunikasi yang sehat; pelibatan semua anggota tim; standar operasi prosedur yang jelas; pengelolaan risiko dan pengendalian intern; disiplin dan taat kepada pimpinan.
Di akhir paparannya, Irjend menjelaskan 7 Penekanan oleh Inspektur Jenderal Kemenag RI. Tujuh penekanan tersebut di antaranya:
1. “Setia, Loyal dan Patuh” dalam “Satu Barisan” dibawah “Komando Bapak Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama”
2. Niatkan selalu melaksanakan tugas dan kewajiban melayani masyarakat sebagai “Ladang Ibadah” agar kita senantiasa “IKHLAS BERAMAL”
3. Bangun “Komunikasi” yang baik di lingkungan kerja maupun diluar Kantor
4. Jaga “Integritas” agar kehormatan kita senantiasa terlindungi dan terjauh dari perbuatan “Tercela”
5. Bangun “Komitmen dan Kepedulian” sesama Aparatur Sipil Negara
6. Selalu “Orientasi pada Hasil” agar yang kita kerjakan senantiasa bermanfaat untuk masyarakat
7. Cintai dan sayangi “Suami/Istri dan Anak Kita” sebagai “Belahan Jiwa Kita” agar apapun yang dikerjakan senantiasa mendapatkan Rahmat dan Barokah dari Tuhan Yang Maha Esa
Irjend menutup pengarahannya dengan sebuah pantun. “Ayam lodeh rasanya membuat bingung, terus dimakan menambah porsi. Terima kasih UIN SATU Tulungagung, semoga menjadi kampus yang unggul dan berprestasi.” Pembinaan ASN oleh Irjend Kemenag ini selengkapnya juga bisa disaksikan di Channel Youtube SATU Televisi UIN SATU Tulungagung.(*)