Tulungagung – Jum’at pagi (27/10/2023), Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) melepas 90 anggota kontingen UIN SATU Tulungagung yang akan berlaga dalam Pekan Olah Raga, Seni, dan Ilmiah se-Jawa dan Madura (PORSI JAWARA) I PTKIN di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember yang akan diselenggarakan pada 1 sampai dengan 5 November 2023.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag., para Wakil Dekan Fakultas, anggota kontingen, dan official.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Abad Badruzaman dalam sambutannya mengatakan bahwa jumlah anggota kontingen UIN SATU Tulungagung pada edisi perdana PORSI JAWARA ini berjulah 105 orang dengan rincian 90 orang atlit dan 15 official. Mereka akan bertanding di 32 dan 57 cabang olahraga dan lomba yang diselenggarakan dalam even tersebut.
“Rekrutmen atlit ada yang meneruskan dari PESONA 2022 tetapi mayoritasnya diambilkan dari atlit-atlit lewat Pekan Pengembangan Bakat dan Kreativitas Mahasiswa yang beberapa minggu lalu atau yang kita menyebutnya dengan Hari Santri,” kata Prof. Abad Badruzaman.
Sementara itu, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Abd. Aziz, M.Pd.I. dalam sambutan dan pengarahannya kepada anggota kontingen menyampaikan bahwa dalam even PORSI JAWARA ini tidak hanya sekedar dijadikan ajang prestasi, tapi juga ajang kolaborasi dengan perguruan tinggi lain. Para anggota kontingan sebaiknya bisa melakukan silaturrahim dengan PTKIN yang ada di Indonesia.
Rektor meminta supaya anggota kontingen bertanding dan berkompetisi dengan fairplay dan sportif. Dia minta supaya mereka menunjukkan bahwa kampus ini adalah Kampus Dakwah dan Peradaban.
“Tunjukkan peradaban kita. Main dengan fairplay, sportif penuh semangat. Tujuannya adalah menang. Namun itu bukan yang utama. Yang utama adalah memberikan tauladan sebagai duta UIN SATU. Di dalam lapangan memberikan contoh, di luar lapangan juga memberikan contoh,” kata Prof. Abd. Aziz.
Dalam hal tersebut, Rektor mencontohkan ketika 2016 saat UIN SATU Tulungagung (pada waktu itu masih IAIN Tulungagung) bersama UIN Sunan Gunung Djati Bandung mendapatkan poin yang sama dalam even yang sama tapi masih memakai nama IPPBMM. Namun karena UIN SATU Tulungagung ingin sportif, dan ingin memberikan penghargaan kepada tamu maka kemudian yang dimenangkan adalah Bandung.
“Jadi ini keren. Jadi bukan tujuan yang satu-satunya menang itu, tapi bagaimana sportivitas dan tunjukkan kepribadian, tunjukkan peradaban kita. Karena kita adalah Kampus Dakwah dan Peradaban,” kata Rektor.
Tak lupa sebelum mengakhiri sambutannya, Prof. Abd Aziz berpesan supaya para anggota kontingen untuk tetap jujur dan fairplay dalam pertandingan apapun.(*)