Tulungagung – Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya lakukan kunjungan ke UIN SATU Tulungagung pada Rabu siang (25/10/2023). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menjajaki rencana kerjasama antar lembaga, sekaligus kunjungan balasan setelah beberapa waktu yang lalu pihak UIN SATU Tulungagung berkunjungan ke Kantor Konjen Jepang di Surabaya.
Utusan dari Konjen Jepang dalam kunjungan tersebut, Nakagome Kota didampingi salah seorang staf Konjen disambut langsung oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. bersama para Wakil Rektor, Kepala Biro AUPK, para Dekan, para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, dan beberapa pejabat UIN SATU Tulungagung di Meeting Room Lantai 2 Gedung Rektorat.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag. yang bertugas memandu acara memperkenalkan para pejabat akademik dan struktural yang hadir, serta memperkenalkan program studi-program studi yang ada di UIN SATU Tulungagung.
“Program studi apa saja di UIN SATU Tulungagung yang memungkinkan untuk dilakukan program Merdeka Berlajar Kampus Merdeka (MBKM) di Jepang,” kata Prof. Abad Badruzaman.
Menurut Abad, selama ini ada program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) yang merupakan salah satu program implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk program mobilitas fisik. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri, namun sejauh ini hanya memiliki destinasi ke Amerika Serikat. Oleh karena itu jika kerjasama ini bisa berlangsung maka akan ada upaya ke Kementerian Agama oleh UIN SATU Tulungagung untuk menambah destinasi MOSMA ke Jepang.
“Untuk itu kami sangat berharap untuk bisa melakukan MoU antara UIN SATU dengan Konsulat Jepang,” kata Abad.
Setelah itu, utusan dari Konjen Jepang, Nakagome Kota menyampaikan, bahwa kunjungannya ke UIN SATU Tulungagung ini adalah untuk memberikan informasi terkait negara Jepang, khususnya pendidikan di Jepang serta beasiswa yang ada. Dikatakannya, bahwa selama ini Konjen Jepang di Surabaya aktif mensosialisasikan pendidikan di Jepang. Sosialisasi dilakukan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.
“Saat ini Jepang sedang mengalami masalah Aging Society (masyarakat menua), yakni penurunan populasi kaum muda. Oleh karena itu semakin lama semakin banyak universitas di Jepang yang menerima mahasiswa dari luar negeri. Termasuk dari Indonesia,” katanya Nakagome Kota.
Selain melakukan sosialisasi terkait program-program beasiswa ke Jepang, Konjen Jepang juga menerima berbagai kunjungan dari sekolah maupun perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Oleh karenanya, mereka juga akan sangat senang sekali seandainya mahasiswa mahasiswi UIN SATU Tulungagung juga mau untuk berkunjung ke Konjen Jepang di Surabaya supaya dapat menerima berbagai informasi beasiswa maupun yang lainnya.
Sementara itu, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. dalam sambutannya menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada pihak Konjeng Jepang yang berkenan berkunjung ke UIN SATU Tulungagung.
Rektor juga menyampaikan bahwa pihaknya menerapkan 3 prinsip kepemimpinan dalam pengelolaan kampus UIN SATU Tulungagung, yakni sustainability, inklusivitas, dan partnership. Oleh karena itu menurutnya kampus ini penting untuk menjalin kerjasama dengan semua pihak, termasuk dengan pihak dari luar negeri, terutama kerjasama dalam alam bidang pendidikan.
“Salah satu penjajakan kerjasama dengan pihak Jepang yang kami harapkan adalah adanya visiting professor, yaitu adanya kunjungan profesor Jepang ke UIN SATU, dan profesor UIN SATU ke Jepang,” kata Prof. Abd. Aziz.
Selain itu ada beberapa hal yang menurutnya penting untuk dilakukan kerjasama, yakni: pelaksananaan MBKM baik itu melalui magang kuliah dan atau magang ke Jepang. Begitupun dengan adanya aplikasi Smartcampus yang dimiliki oleh UIN SATU Tulungagung, pihaknya juga berharap bisa melakukan kolaborasi dalam rangka pengembangan teknologi dengan Jepang. Hal ini demi meningkatkan proses pembelajaran dan layanan.
“Kami juga akan memiliki lahan yang amat luas di wilayah Selingkar Wilis. Ini peluang untuk dilakukan penelitian untuk mengetahui dan mengembangkan potensinya,” tambah Rektor.(*)